Contents
Cara Menabung untuk Menikah dalam 6 Bulan Pernikahan adalah momen yang dilakukan sekali seumur hidup. Inilah yang menyebabkan acara pernikahan sengaja dibuat berkesan dan tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Oleh sebab itu pasangan yang ingin menikah wajib mengetahui cara menabung untuk menikah dalam 6 bulan.
Meskipun pernikahan bisa dilakukan hanya dengan biaya yang ringan, nyatanya sebagian besar orang menginginkan pernikahan dengan acara yang besar. Tidak heran jika setelah lamaran ada jeda waktu 6 hingga 12 bulan sebagai waktu persiapan sebelum menikah.
Cara Menabung untuk Menikah dalam 6 Bulan
Untuk resepsi pernikahan yang mewah, tentu saja 6 bulan ini bukan waktu yang lama. Ada banyak persiapan mental dan biaya yang harus dipersiapkan agar memenuhi target pernikahan yang diinginkan. Bagi yang kesulitan mengatur tabungan pernikahan, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan.
1. Tentukan Konsep Pernikahan yang Diinginkan
Setelah menentukan waktu menikah, jangan lupa untuk langsung menentukan konsep pernikahan yang diinginkan. Konsep ini sangat berpengaruh terhadap cara dan jumlah tabungan yang harus dipersiapkan. Semakin mewah dan besar konsepnya, tentu semakin besar pula biaya yang harus disiapkan.
2. Perkirakan Biaya Pernikahan yang Dibutuhkan
Memperkirakan biaya pernikahan ini perlu kerja sama dengan sanak keluarga yang sudah pernah menikah. Ini juga berkaitan dengan adat setempat yang harus dilakukan. Melalui diskusi pada orang yang sudah pernah menikah, tentu saja perkiraan biaya yang diperoleh lebih akurat dibanding mengira sendiri.
3. Bagi Biaya Pernikahan dengan Waktu 6 Bulan
Ketika sudah didapatkan perkiraan biaya yang paling akurat dengan konsep dan adat pernikahan di daerah setempat, barulah mulai untuk mengatur tabungan pernikahan dengan lebih maksimal.
Cara pertama adalah dengan membagi perkiraan biaya tersebut dengan waktu 6 bulan. Pembagian ini berguna untuk mengetahui batas minimal menabung setiap bulannya, tepat setelah gajian. Misalnya perkiraan biayanya 30 juta, maka biaya tersebut dibagi 6 sehingga ditemukan 5 juta per bulannya.
Jika sebelumnya sudah memiliki tabungan, kurangi angka 30 juta tadi dengan tabungan yang sudah dimiliki. Misalnya tabungan yang sudah disisihkan 10 juta, sisa kebutuhan 20 juta dibagi 6. Hasilnya, perbulan minimal harus menabung 3,3 juta.
Setiap mendapat gaji, pastikan untuk menyisihkannya terlebih dahulu untuk tabungan pernikahan sebelum menggunakannya untuk yang lain. Jadikan batas minimal menabung sebagai tolak ukur. Ketika ditemukan sisa gaji yang cukup besar, batas minimal tersebut bisa ditambah sendiri.
Hal penting yang harus diperhatikan adalah usahakan untuk menabung di awal mendapat gaji. Jangan menabung dari hasil sisa belanja selama satu bulan karena hal ini tentu sangat tidak efektif. Belanja kebutuhan dalam sebulan bisa saja tidak terkendali sehingga tidak ada tabungan yang tersisa.
5. Pisahkan Tabungan Umum dengan Tabungan Pernikahan
Cara menabung untuk menikah dalam 6 bulan selanjutnya yang sering diabaikan adalah membagi tabungan umum dengan tabungan pernikahan. Banyak yang mencampur tabungan pribadi dengan tabungan pernikahan. Padahal hal ini bisa membuat tabungan kosong seketika setelah menikah.
6. Kurangi Pengeluaran Tidak Penting untuk Tabungan Pernikahan
Kalau sudah ditemukan batas minimal menabung dalam sebulan, usahakan untuk mengurangi keinginan yang kurang penting. Mengurangi keinginan tidak sama dengan mengurangi kebutuhan. Keinginan sifatnya tidak penting sementara kebutuhan sangat primer dan harus dipenuhi.
Jangan hanya karena ingin menikah terpaksa hidup ngirit dan serba kekurangan. Kondisi ini justru bisa merusak persiapan mental, fisik, dan psikis jauh hari sebelum menikah. Akibatnya, rencana menikah bisa gagal di tengah jalan akibat tidak siap mental atau jatuh sakit.
7. Jangan Berhenti Menabung untuk Pribadi
Walaupun sedang fokus menabung untuk pernikahan jangan sampai membuat Anda enggan menabung untuk pribadi. Kalau masih ada sisa pendapatan, biasakan tetap menabung untuk diri sendiri. Tabungan pribadi ini nantinya bisa digunakan untuk masa depan keluarga setelah menikah.
8. Sebisa Mungkin Memiliki Penghasilan Tambahan Atau Passive Income
Waktu 6 bulan memang sangat singkat untuk mempersiapkan pernikahan yang terlalu mewah. Oleh karenanya sebaiknya rencana pernikahan untuk rentang waktu ini dibuat sesederhana mungkin tapi berkesan.
Kalau tetap ingin membuat pernikahan yang mewah, usahakan untuk memiliki penghasilan tambahan lainnya selain penghasilan pokok dari gaji utama. Penghasilan tambahan ini bisa didapat dengan mengerjakan pekerjaan sampingan seperti freelancer hingga ojek online yang waktunya dinamis.
Penghasilan tambahan ini bisa sangat meringankan beban tabungan yang harus dipenuhi untuk bisa menikah 6 bulan ke depan.
9. Bila Anggaran Pernikahan Ditanggung Berdua, Miliki Tabungan Bersama
Beberapa pasangan yang sudah cukup lama bersama terkadang ada yang memiliki komitmen untuk menanggung biaya pernikahan berdua. Apabila sudah memiliki komitmen ini, bisa membuat tabungan bersama khusus untuk pernikahan.
Namun cara ini kurang direkomendasikan karena dalam waktu 6 bulan bisa saja hal yang tidak diinginkan terjadi. Apabila salah satu pihak akhirnya memutuskan hubungan sebelum menikah, maka pembagian tabungan bersama ini justru menjadi semakin sulit.
10. Niatkan Menabung untuk Menikah Sebagai Ibadah
Dalam ajaran agama, menikah juga termasuk ibadah yang bisa bernilai pahala jika dijalankan. Sebagai motivasi agar lebih semangat menabung, cobalah untuk memperbaiki niatnya. Ketika niatnya karena ibadah, tentu menabung menjadi lebih ringan dan akan mendapat kemudahan rezeki dari Tuhan.
Cara menabung untuk menikah dalam 6 bulan sebenarnya cukup mudah apabila pernikahan yang ingin diadakan tidak terlalu mewah dan mahal. Selama bisa memperkirakan biaya pernikahan dengan tepat, maka sistem menabung setiap bulan tentu sudah mencari cara yang paling tepat untuk diterapkan.